Youthopia: Muda Punya Dunia
- Di mana Aku Mampu Menciptakannya -
Setiap orang pasti pernah berangan-angan
untuk bisa tinggal dalam dunia yang diimpikan, berandai mencipatakan dunia
sesuai kehendaknya. Bentuk mimpi
tersebut dapat diekspresikan dengan bermacam-macam.
Animator menciptakan skenario animasi
dengan khayalan duninya. Arsitek memiliki desain bangunan rumit yang
merepresentasikan bahwa bangunan tersebut akan menciptakan kebahagiaan,
menurutnya. Presiden teguh pada kebijakannya yang diyakini akan menciptakan
kedamaian dan kemakmuran. Bahkan hingga detik ini, kita mampu mengetahui bahwa
dunia yang telah tercipta sekarang tidak terlepas dari peran sejarah
orang-orang terdahulu yang memimpikan, kemudian merealisasikan ke dalam
kehidupan nyata. Lihat! Bagaimana sejarah melahirkan paham komunis, liberalis,
idealis, kapitalis, yang kemudian tidak mampu besinergi satu sama lain, saling membentur
bahkan memelahirkan peperangan. Peperangan antar paham tentu sangat berpengaruh
pada peradaban kehidupan manusia di kemudian hari. Lalu paham mana yang diyakini mampu
menciptakan dunia dengan penuh kebahagiaan? (Silakan beropini!)
Berimajinasi mengenai dunia yang kita
harapkan adalah hal yang menarik untuk diulas. Terlebih terkait imajinasi
para anak muda. Muda berimajinasi adalah muda yang mendapat pemerhati. Muda
berimajinasi dalam konteks ini terkait dengan peran pikiran futuristik para
generasi muda untuk memenuhi tuntutan peradaban yang lebih baik, menciptakan
kesejahteraan, perdamaian, dan kebahagiaan bersama di masa mendatang.
Jika dilihat dari sudut pandang
tertentu, generasi muda sebenarnya generasi yang cukup dimanja. Bagaimana
tidak? Mereka menjadi pusat perhatian semua kalangan karena bebannya sebagai
pemegang dunia masa yang akan datang. Sehingga tidak jarang, beberapa
diantaranya yang beruntung akan mendapatkan fasilitas luar biasa untuk mampu
meningkatkan kualitas diri, termasuk kualitas berimajinasi. Namun di sisi lain,
generasi muda adalah genrasi yang paling dituntut untuk mampu memberikan
peforma terbaiknya dalam berimajinasi. Tuntutannya mungkin tidak main-main.
Hancur atau makmurnya dunia di masa mendatang bertumpu pada kualitas anak muda
pada masa sekarang. Sehingga tanggung jawab mengualitaskan diri sejak muda
harus benar-benar dijalankan. Youthopia harus
diarahkan dengan baik.
Sebenarnya apa sih Youthopia?
Youthopia bukan merupakan kata baku. Kata tersebut merupakan abreviasi dari kata Youth dan Utopia. Youth (Inggris) yang bermakna kaum muda, dan utopia (Inggris) yang bermakna negara impian, adalah istilah yang
ditujukan kepada generasi muda untuk turut berimajinasi dalam membangun peradaban
dunia yang makmur. Berimajinasi sering diidentikan dengan sebuah khayalan,
dianggap sebagai suatu hal yang sia-sia, yang tidak memberikan kontribusi
positif pada kehidupan mondial. Namun perlu dipahami, bahkan khayalan yang
dianggap banyak orang sia-sia tersebut mungkin malah akan menjadi panutan
nantinya, yang tidak selalu akan berdampak negatif namun juga dapat memberikan
sisi positif. Hanya saja bagaimanapun bentuk imajinasi para kaum muda harus tetap
diarahkan pada koridor yang benar.
Itulah kuncinya untuk membentuk Youthopia.
Jika kita diberi kesempatan untuk membentuk dunia. Dunia yang seperti apa yang kita harapkan?
Rara (Contoh Fiktif)
“Dunia
impian bagi saya adalah dunia dimana peri-peri kecil cantik akan benar-benar
nyata dalam kehidupan manusia. Mereka senantiasa membantu kaum lemah dan
menciptakan keadilan”
Bagaimana peluang akan dunia imajinasi Rara? Apakah mampu terealisasi?
Jika Rara benar-benar menuntut untuk
mewujudkan imajinasisnya, bukan suatu hal yang mustahil apabila dia mampu
merealisasikan. Banyak interpretasi yang bisa dirangkai untuk membuat dunia
Rara menjadi nyata. Bisa jadi dunia tersebut dimanivestasikan ke dalam sebuah
film, sehingga penonton akan merasakan dunia impian Rara dalam durasi waktu
tertentu. Atau juga bisa dengan bantuan dari rekayasa teknologi. Kita sadar
betul, bukan? Bahwa teknologi tidak dapat dipungkiri akan perkembangannya yang
begitu cepat, sehingga tidak mustahil untuk menciptakan robot peri-peri kecil
yang dapat dioperasikan sesuai keinginan Rara.
Benar! Kita berada di zaman di mana
dunia imajinasi begitu dekat dengan dunia nyata. Pemikiran liberal yang hampir menjadi
hak asasi manusia seutuhnya, menjadi salah satu hal yang dapat membuat dunia
imajinasi kita bisa dapat terwujudkan dengan lebih mudah. Terlebih bagi kaum muda
identik dengan pemikiran yang kreatif, pemikiran yang berkonstribusi untuk
melahirkan konsep-konsep baru pengetahuan dunia. Namun, ketika mereka sudah menginjak tua,
mereka akan menjadi panutan untuk generasi muda selanjutnya dan begitu
seterusnya.
Muda yang digambarkan dengan sesuatu
yang belum masak tentu masih bisa dibentuk untuk menjadi masak yang sempurna.
Mengajak muda berimajinasi berarti mengajak pula mempercepat proses kemajuan
peradaban dunia. Namun limitasi akan makna peradaban juga harus dinyatakan
dengan kuat. Sehingga peradaban yang diimajinasikan oleh kaum muda tidak akan
salah melangkah.
Youthopia, Youth to be worth.
Tuliasan ini juga di muat di https://www.flpblitar.com/
Great mbak.. 😍
BalasHapusTp msih sedikit ada typo.. 😁
😁 Terimakasih Mba desi..
Hapus