Teras Bahasa: Gerakan Literasi Bahasa



Dewasa ini, gerakan kerelawan bukan hal asing lagi di kalangan masyarakat global. Keberadaan gerakan kerelawan dengan masing-masing visi dan misinya telah memberikan pengaruh positif dan inspiratif untuk lingkungan sekitar. Merepresentasikan sebagai the agent of change, gerakan ini secara nyata mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat untuk mewujudkan kehidupan sejahtera seperti yang telah dirumuskan dalam SDG (Sustainable Development Goals)* oleh United Nation (2015). Gerakan yang bergerak secara suka rela untuk menjawab tantangan global ini juga sudah menjamur dan menjadi trend positif di kalangan masyarakat untuk berlomba-lomba saling menginspirasi dan memberikan perubahan positif. Sehingga tidak heran, gerakan kerelawanan dapat djumpai di seluruh penjuru daerah hingga daerah terpelosok sekalipun, termasuk di daerah Kab. Blitar.
Meskipun tidak dapat dipastikan jumlahnya, namun beberapa gerakan yang relevan dengan gerakan kerelawanan telah menunujukan eksistensinya di Kab. Blitar. Mereka memulai dengan mengangkat isus-isu lokal, kemudian dengan kerja tim mencoba meformulasikan upaya pemecahan masalah yang mungkin dapat diaplikasikan secara nyata. Beberapa diantaranya sudah mampu beroperasi hingga tahunan dan mendapatkan dukungan dana dari donator maupun sponsorship untuk mesukseskan kegiatan yang telah dirancang. Trend positif terus berlanjut dan menginspirasi para pengagas-penggas baru untuk turut serta memberikan konstribusi nyata kepada masyarakat, sehinga muncul gerakan-gerakan baru lainnya.  
Teras Bahasa merupakan salah satu gerakan kerelawan di Kab. Blitar yang baru didirikan. Gerakan yang bergerak di sektor pendidikan ini tepatnya didirikan pada tanggal 1 Nopember 2018, dengan launching agenda pertamanya yakni Fun-English yang diadakan setiap satu minggu sekali di teras rumah salah satu relawan. Agenda tersebut cukup menarik perhatian masyarakat sekitar dan mendapat respon yang postif.
Pada dasarnya, gerakan ini didirikan dengan misi mencerdaskan generasi bangsa melalui literasi bahasa. Literasi Bahasa yang dirancang dengan konsep pembelajaran non-formal diharapkan mampu menjadi sarana untuk membentuk generasi muda yang mencerminkan karakteristik generasi millenial di era indutri 4.0, yakni collaborative, communicative, creative, dan critical thinking tanpa melupakan nilai-nilai humanis dan agamis. Bahasa memang menjadi fokus utama dalam misi gerakan ini. Pembelajaran bahasa lintas kurikulum yang digagas oleh pemerintah menjadi dasar keyakinakan bahwa melalui bahasa, gerakan ini akan mampu memberikan perubahan positif dan mewujudkan visi-misi yang telah disusun. Dasar keyakinan tersebut didukung oleh beberapa pakar pendidikan, khususnya pakar pendidikan bahasa, salah satunya Prof Dr. Haryadi (Merdeka.com, 2015) yang menyatakan bahwa pendidikan bahasa dapat digunakan sebagai jembatan ke arah pencapaian standar kompetensi lintas kurikulum, mengingat bahwa peran bahasa dalam dunia pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu sebagai materi dan sebagai bahasa pengantar di semua disiplin ilmu.  Dari hal tersebut, bahasa dapat diasumsikan sebagai bekal utama generai muda untuk menjadi generasi yang diharapkan, khusunya untuk  menghadpi segala problematika di era sekarang. Lebih jauh lagi, mereka diharapkan mampu mewujukan cita-cita dengan motivasi-motivasi yang diberikan selama proses pembelajaran. 
Keberadaanya yang masih baru tentunya membutuhkan dukungan-dukungan dari masyarakat sekitar baik secara finansial mapun secara moril. Upaya untuk mencari donator dan/atau spionshorship tentunnya menjadi target yang dirancang kedepannya agar gerakan ini mampu berjalan dengan maksimal. Memberikan fasilitas berupa buku dan alat-alat belajar adalah tujuan utama dari penggalangan donasi, sehingga diharapkan para pelajar dapat terfasilitasi dengan baik dan meningkatkan motivasi belajar mereka. Sejauh ini proses penggalangan donasi belum dilaksanakan. Namun akan segera dilaksanakan secepat mungkin untuk menjaga kestabilan program.


Hadirnya Teras Bahasa di tengah masyarkat diharapkan mampu menjadi salah satu gerakan yang mampu memberikan aksi nyata dan menjawab tantangan global khususnya dalam sektor pendidikan; sektor yang menjadi pondasi utama dalam kehidupan manusia. Dukungan masyarakat secara finansial dan moril menjadi harapan kedepannya agar gerakan ini mampu menjalankan komitmennya dengan baik serta mewujudkan visi-misi yang telah dirancang. Selain itu, keberadaan gerakan ini juga diharapkan mampu menginspirasi masyarkat lainnya untuk turut serta memberikan konstribusi dan menjadi salah satu agent of change.


*) https://www.un.org/sustainabledevelopment/

REFERENSI
Merdeka.com. 2015. Pendidikan Bahasa Sebagai Jembatan Standar Kompetensi Lintas Kurikulum. Dari https://www.merdeka.com/khas/pendidikan-bahasa-sebagai-jembatan-standar-kompetensi-lintas-kurikulum-mh214nd.html

United Nations. 2015. Sustainable Development Goal. Dari  https://www.un.org/sustainabledevelopment/education/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear My Dears

Workshop: Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal Berbasis Penelitian