Mengenal Izmir, Kota Terbesar Ketiga di Turki


Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kota Ankara dan Istanbul, kota paling metropolitan di Turki. Selain dua kota tersebut, terdapat satu kota yang menjadi kota metropolitan terbesar ketiga, tepatnya berada di sebelah ujung barat Anatolia, yaitu Izmir.

Sejarah

Kota yang dikenal sebagai Pearl of Aegean karena lokasinya berada di bibir Laut Aegean, Kepulauan Yunani, serta sejarahnya yang kaya akan peradaban Yunani, menjadi salah satu kota yang paling berpengaruh dalam peradaban Yunani dan Romawi. Izmir dahulu merupakan salah satu bagian wilayah Yunani bernama Smyrna yang kemudian direbut oleh bangsa Romawi.



Namun pada tahun 1415 dibawah kekuasaan Sultan Mehmet Celebti, Izmir telah berpindah tangan dan menjadi bagian dari kerajaan Ottoman, Turki, hingga sekarang. Maka tidak heran lagi, jika kita akan menemui banyak peninggalan-peninggalan sejarah Yunani. Bahkan diantaranya menjadi warisan budaya dunia yang telah dikukuhkan oleh UNESCO, seperti halnya kota tua Ephesus.

     

Ephesus

Ephesus merupakan kota tua yang dibangun oleh Yunani, dan menjadi warisan budaya yang paling penting di Turki. Ephesus menjadi saksi bisu beberapa peristiwa sejarah, dimana Ratu Mesir, Cleopatra dan Raja Romawi Mark Anthony pernah mengunjungi tempat tersebut.

Selain itu, tempat ini menjadi tempat dimana St. John menyebarkan agama Kristen dan tempat dimana Bunda Maria menghabiskan hari-hari terakhirnya. Selain nilai sejarahnya yang sangat berpengaruh di dunia, tempat ini penuh dengan bangunan arkeolog berarsitektur Yunani kuno yang sangat luas dan indah untuk dijadikan tempat berfoto.

Tidak heran jika tempat ini menarik banyak turis lokal maupun internasional untuk datang berwisata.

Gaya Hidup

Jika kita menilik Izmir di era sekarang, banyak yang menganggap bahwa Izmir merupakan kota paling sekuler di Turki.

Seperti yang kita tahu bahwa Turki merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di wilayah Eropa, sehingga nuansa Islam sangat kental di sana. Namun, akan merasa sedikit berbeda, jika kita mengunjungi kota Izmir.

Jangan terkejut jika kita jarang menemui orang-orang melaksanakan ibadah di masjid-masjid ataupun melaksanakan kegiatan-kegiatan Islami lainnya di lingkungan sekitar. Bahkan kita juga akan menemui banyak wanita merokok bebas; berpakaian bikini dengan sangat santai di pantai; bergaul dengan lawan jenis dengan bebas; serta bermain di diskotik yang menghiasai suasana malam kota.

Kota ini dikenal sangat terbuka dan santai dibanding kota-kota lainnya di Turki. Sehingga sangat cocok untuk pengunjung dari berbagai latar belakang.

Biaya Hidup

Biaya hidup di kota ini cukup terjangkau jika dibanding dengan kota-kota di Eropa pada umumnya. Hal tersebut diakui oleh beberapa turis mancanegara, khususnya turis dari beberapa negara Eropa. Dengan nilai tukar 6.6  TL untuk setiap Euro nya, dan 5.83 TL untuk setiap 1 USD sangat mudah untuk membeli beberapa barang yang diinginkan di sana.

Namun, harga-harga di sini mungkin terbilang sedikit lebih mahal bagi warga Indonesia, mengingat 1 TL berkisar 2500 IDR serta indeks biaya hidup yang memang lebih tinggi dibanding di Indonesia. Misal saja, ketika kita ingin makan di luar, rata-rata kita harus membayar 20-25 TL untuk satu menu sederhana. Apabila kita kurskan berkisar 50-60 ribu rupiah untuk sekali makan. Padahal cukup dengan sekitar 15-20 ribu rupiah, kita bisa membeli makanan sejenis di Indonesia. Meskipun demikian harga tersebut masih sangat terjangkau dibanding berwisata di kota-kota Eropa lainnya.

Kuliner

Hal yang sangat khas terkait kuliner di negara ini adalah roti. Roti menjadi makan pokok bagi penduduk Turki. Sehingga tidak heran, jika kita akan menemui roti disetiap hidangan apapun yang disajikan, meskipun terkadang kita akan berpikir bahwa hidangan tersebut tidak cocok jika dimakan bersama roti. 

Dengan rempah-rempah ala timur tengah dan barat, cita rasa makanan di Turki sangat asing di lidah orang Indonesia. Perpaduan rasa hambar dan aroma khas timur tengah membuat makanan Turki sedikit kurang bersahabat. Namun, jangan khawatir, di sana juga tersedia makanan-makanan yang cukup familiar, seperti Kebab, Burger, Pizza, Pasta, Mie dengan cita rasa Asia, dll. Sehingga jangan ragu untuk mengunjungi rumah-rumah makan dan melihat menu yang disajikan.

Tidak salah kita mencoba hal baru, meskipun mungkin kemudian kita akan sedikit menyesalinya. Namun paling tidak, kita telah merasakan kuliner baru yang bisa menjadi referensi untuk diceritakan kepada orang lain.

Soup Khas Turki

Iklim

Dengan iklim mediterania, Izmir menjadi salah satu kota dengan cuaca terpanas pada saat musim panas, dengan suhu mencapai 45˚C. Namun bisa sangat dingin hingga mencapai kurang dari 8 ˚C saat musim dingin. Namun cuaca tersebut akan teralihkan dengan suasana kota yang sangat indah. Tata letak kota yang rapi, tidak macet, serta bangunan-bangunan berarsitketur khas turki disetiap sudut kota, membuat kita akan sangat menikmati perjalan di Izmir dengan cuaca apapun.

Tempat Wisata

Tidak kalah dengan kota-kota wisata di Turki lainnya, seperti Istanbul dengan Blue Mosque nya atau Cappadocia dengan balon udaranya. Kota ini juga memiliki banyak ikon wisata yang bagus untuk menjadi tempat berswafoto. Selain Ephesus yang kaya akan nilai sejarahnya, banyak destinasi lain yang dapat dikunjungi di Izmir.

Izmir Clock Tower

Menara jam iconic ditengah pusat kota Izmir, Konak Square.


Konak Square

Merupakan pusat kota Izmir, dimana kantor pemerintah berdiri megah di sini


Asansor

Menara untuk melihat kota Izmir dari atas



Historic House

Museum barang-barang bersejarah serta banyak patung yang bercerita tentang budaya turki zaman dahulu


Sirince Village

Sebuah desa wisata dengan keunikan budaya Turki

Dan masih banyak destinasi yang lainnya ,seperti Aslancak Izmir Angora, Yali Mosque, House of Virgin Mary, Cesme Castle, Foca, Ancient City of Pergamon, Kordon, dll. . Bahkan setiap spot di wilayah Izmir, bisa dijadikan tempat wisata, karena tata kota yang sangat rapi dan indah serta jauh dari kemacetan, sehingga bisa dijadikan tempat untuk berfoto ria di manapun.


Tulisan ini juga dimuat di https://www.flpblitar.com/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear My Dears

Teras Bahasa: Gerakan Literasi Bahasa

Workshop: Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal Berbasis Penelitian